Strategi Bisnis Janji Jiwa – Sahabat Wirausaha, apakah pernah menikmati segelas kopi susu Janji Jiwa? Jika ya, cita rasanya unik dan fresh, bukan? Karena itulah, brand minuman kekinian yang dirintis pada tahun 2018 ini berhasil menggaet banyak konsumen, bahkan menjadi favorit kaum milenial dan Gen Z sampai sekarang. Ditambah lagi gerainya mudah dijangkau karena tersebar di seluruh Indonesia, sehingga tidak heran bila Janji Jawa mampu merajai pasar minuman kekinian.
Di balik kesuksesannya, Janji Jiwa tentu memainkan strategi bisnis yang cemerlang, mulai dari konsep awal bisnis hingga cara bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Kabar baiknya, strategi bisnis Janji Jiwa ini juga bisa diikuti oleh Sahabat Wirausaha untuk mengembangkan bisnis UKM, lho. Penasaran, kan? Yuk, terlebih dahulu kita bedah strategi bisnis Janji Jiwa yang menjadi rahasia kesuksesannya!
Strategi Bisnis Janji Jiwa, Rahasia Penjualan Laris Manis
Dalam sebuah bisnis, strategi bisnis dilakukan tidak lain agar penjualan laris manis dan memperoleh omzet yang banyak.
1. Menentukan Market Share, Market Size, dan Market Demand
Market share (pangsa pasar) secara mudah dipahami sebagai seberapa mampu suatu perusahaan menyaingi perusahaan lainnya di bidang industri serupa dalam mendominasi pasar untuk menjadi market leader (penguasa pasar). Market size (ukuran pasar) adalah seberapa banyak konsumen potensial yang menggunakan produk yang dikeluarkan perusahaan. Sementara market demand (permintaan pasar) adalah seberapa tinggi keinginan konsumen untuk membeli suatu produk dengan pertimbangan harga dan rentang waktu tertentu.
Pada dasarnya, market share, market size, dan market demand merupakan indikator penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis hingga di masa mendatang. Salah satu cara yang tepat untuk menentukan ketiganya yaitu melalui riset market secara menyeluruh, meliputi informasi mengenai bidang industri yang digeluti, kompetitor, dan preferensi pelanggan. Inilah yang telah dilakukan oleh Janji Jiwa sebelum memulai bisnis, sehingga kini berhasil memiliki market share, market size, dan market demand yang besar, dan memimpin brand minuman kekinian lainnya.
Dalam hal menentukan market share dan market size, misalnya, Janji Jiwa melihat bahwa masyarakat Indonesia memiliki kegemaran minum kopi. Survei Databoks menunjukkan bahwa pada periode 2016/2017, Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara konsumsi kopi terbesar di dunia, tepatnya pada urutan ke-5 dengan konsumsi mencapai 4,6 juta kemasan lb (60 kg). Namun, jenis minuman kopi yang paling disukai adalah kopi susu karena alasan rasa yang manis dan harga relatif terjangkau. Melalui riset itulah, pada tahun 2018 di mana Janji Jiwa dirilis, ia dapat membidik pasar secara tepat hingga kemudian menguasai pasar kopi susu di Indonesia.
2. Menciptakan Brand Story atau Filosofi Nama yang Mudah Diingat
Janji Jiwa merancang produknya agar menjadi teman yang membawa keseruan dan kebahagiaan dalam setiap teguknya bagi kalangan milenial dan Gen Z. Bukan tanpa alasan, anak muda sebagai target pasar yang sangat besar ini memiliki karakteristik senang berekspresi dan mencoba hal-hal baru, juga menyukai cerita. Oleh karena itu, konsep pemilihan nama Janji Jiwa dengan brand story atau filosofi nama yang mudah diingat akan mengena sekali bagi mereka.
Uniknya, Janji Jiwa memiliki arti yang beragam untuk mewakili suasana hati konsumen. Bagi yang tengah dimabuk cinta, misalnya, Janji Jiwa akan memberikan makna yang dalam yaitu janji tulus seorang kekasih kepada pasangannya. Bagi perusahaan sendiri, Janji Jiwa mengungkapkan komitmen perusahaan untuk menghadirkan kopi dan minuman yang terbaik dengan harga yang terjangkau, serta ingin menjadi ‘teman sejiwa’ dengan menjalin kedekatannya dengan para konsumen.
3. Melakukan Pengembangan Produk Secara Bertahap
Apakah Janji Jiwa hanya menjual kopi susu? Nyatanya, tidak. Janji Jiwa juga meluncurkan produk baru untuk market yang lama yang diberi nama Jiwa Toast, lho. Jiwa Toast menawarkan menu toast dengan berbagai macam isian sehingga konsumen tidak hanya dapat menikmati kopi susu yang fresh, tetapi juga sekaligus memesan toast yang lezat.
Inilah yang dinamakan product development atau pengembangan produk sebagai strategi yang efektif untuk bertahan di tengah persaingan bisnis F&B yang semakin ketat. Dengan meluncurkan produk barunya, Janji Jiwa berarti tengah mempertahankan pelanggannya agar tidak pindah ke lain hati, bahkan ingin menarik konsumen baru yang potensial. Kuncinya adalah mampu melihat tren lifestyle target pasar, yang dalam hal ini Janji Jiwa melihat gen milenial dan gen Z senang menikmati kopi susu ditemani snack yang kekinian.
4. Kolaborasi Dengan Berbagai Brand
Untuk memperluas jangkauan pemasarannya, Janji Jiwa melakukan kolaborasi dengan berbagai brand di Tanah Air. Uniknya, kolaborasi tidak hanya dengan brand di industri makanan dan minuman, seperti Oreo dan Teh Botol Sosro, tetapi juga dengan brand-brand di luar itu. Misalnya, pada tahun 2021 Janji Jiwa berkolaborasi dengan industri sepatu Sage Footwear yang menghasilkan produk bernama Langkah Sejiwa, dan pada tahun 2023 bekerja sama dengan Netflix dalam film Gadis Kretek.
Selain itu, Janji Jiwa juga berkolaborasi dengan artis dan influencer sebagai Brand Ambassador (BA) produknya, yaitu menggandeng penyanyi Gamaliel sebagai BA Janji Jiwa dan celebrity chef Willgoz sebagai BA Jiwa Toast. Melalui kolaborasi dengan brand terkenal ataupun orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, meskipun dalam jangka waktu tertentu saja, Janji Jiwa mampu melejitkan omzet penjualan produknya.
5. Ekspansi Bisnis Melalui Franchise
Sebagaimana kita singgung di awal, gerai Janji Jiwa tersebar luas di seluruh Indonesia. Menurut laporan Databoks Katadata tertanggal 16 Oktober 2023, gerai Janji Jiwa bahkan mencapai angka 1.100 pada tahun 2022, dan diprediksi akan terus melebarkan sayap bisnisnya. Hal ini tidak mengherankan, sebab pada tahun 2019, hanya selang setahun setelah pendiriannya, Janji Jiwa dinobatkan sebagai brand F&B yang memecahkan rekor MURI sebagai pertumbuhan kedai kopi tercepat dalam satu tahun.
Tentu saja strategi yang digunakan Janji Jiwa adalah ekspansi bisnis melalui franchise. Walaupun harga franchise Janji Jiwa membuat orang merogoh kocek yang dalam, akan tetapi banyak orang berminat untuk menjadi bagian dari brand kopi kekinian nomor satu di Indonesia tersebut. Hal ini karena Janji Jiwa memiliki pasar yang stabil dan keuntungan yang menjanjikan.
Strategi Bisnis Janji Jiwa untuk Mengembangkan Bisnis UMKM? Pasti Bisa!
Bukan tidak mungkin strategi bisnis dari brand sekelas Janji Jiwa bisa dipelajari dan diikuti oleh bisnis UKM. Berikut ini tips yang bisa Sahabat Wirausaha coba.
1. Riset Pasar Sebelum Memulai Bisnis
Memulai bisnis tanpa riset pasar ibarat mengemudi tanpa petunjuk arah. Ini karena riset pasar dapat membantu kita dalam menentukan arah bisnis, memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, mengetahui siapa saja kompetitor dan strategi bisnisnya, memahami tren industri, hingga menentukan harga yang tepat. Selanjutnya kita akan terbantu dalam memprediksi seberapa potensial produk kita di pasaran, termasuk bagaimana strategi bertahan di tengah persaingan.
Belajar dari Janji Jiwa, brand ini meriset pasar terlebih dahulu untuk menentukan market size, market share, dan market demand, sehingga tidak butuh waktu lama untuk meroket begitu ketiganya sudah dikuasai. Hal yang sama dapat diterapkan pada bisnis Sahabat Wirausaha, lakukan riset pasar sebelum memulai bisnis baik dengan cara wawancara ataupun survei pasar.
2. Membangun Brand Image (Citra Merek)
Filosofi nama Janji Jiwa merupakan bagian dari brand image, yaitu minuman kekinian dengan cita rasa yang mampu menciptakan suasana romantis dan mewakili ketulusan hati. Brand image ini merupakan magnet bagi target pasar sekaligus pembeda dari brand pesaing di industri serupa. Dengan brand image yang kuat, ketika target pasar merasa ada kecocokan, mereka akan menaruh kepercayaan atau menjadikan brand sebagai andalan yang akan senantiasa mereka cari.
Nah, pastikan Sahabat Wirausaha membangun brand image yang menarik dan berbeda dari para pesaing. Caranya bisa dengan menyelipkan pesan yang unik pada nama produk, serta meningkatkan kualitas produk dan layanan.
3. Bekerja Sama dengan Influencer
Saat ini, promosi produk dengan menggandeng influencer adalah hal yang wajib bagi suatu bisnis. Janji Jiwa sudah membuktikan bahwa bekerja sama dengan brand lain atau orang yang menjadi panutan di dunia lifestyle akan memberikan keuntungan bagi bisnis, mulai dari meluasnya jangkauan pemasaran hingga naiknya omzet penjualan. Sahabat Wirausaha dapat mengikuti strategi ini untuk mempromosikan produk dan mendapatkan konsumen yang lebih banyak.
Jalinlah kerja sama dengan para influencer, vlogger, youtuber, atau product reviewer (orang yang suka me-review suatu produk). Selain itu, jangan ragu untuk meminta testimoni konsumen lalu mempostingnya di media sosial, karena banyak sekali orang yang mantap membeli setelah melihat testimoni yang positif. Maka untuk persiapannya, pastikan produk siap baik secara kualitas maupun kuantitas atau jumlah persediaannya, sehingga produk benar-benar layak untuk di-review dan diperkenalkan kepada konsumen baru.
Setelah mencermati ulasan di atas, Sahabat Wirausaha makin yakin untuk bisa mengikuti strategi bisnis Janji Jiwa, bukan? Kuncinya adalah melakukan riset pasar yang akurat, sehingga kita memiliki penunjuk arah dalam berbisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Yuk, bagikan artikel ini kepada teman-teman UKM yang lain. Karena untuk naik kelas, UKM harus belajar dari bisnis yang berkelas.
sumber : https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/punya-gerai-dimana-mana-membedah-strategi-bisnis-janji-jiwa-di-pasar-minuman-kekinian